Pages

Sabtu, 28 Juli 2012

APRESIASI

Oleh: Rika Januarita Haryati


Aku suka sekali surat An Nisa. Do you know why? Karena An Nisa itu menceritakan tentang WANITA. Aku juga suka surat yang lain, tapi An Nisa itu paling istimewa. Allah sangat memuliakan wanita. Mana ada surat Ar Rijal? Nggak ada kan?


Di surat An Nisa itu terkandung tentang hukum-hukum, larangan memakan riba, ciri orang bertakwa, kematian hanya akan terjadi dengan izin Allah, makna kesuksesan yang sesungguhnya, perintah untuk bertakwa dan memelihara hubungan kekerabatan, perintah untuk memelihara harta anak yatim, balasan bagi mereka yang kikir, ampunan Allah dan surga bagi orang-orang yang bertakwa, anjuran menafkahkan sebagian harta yang dicintai dan larangan mengambil yahudi sebagai teman kepercayaan. Itulah ciri surah An Nisa. Alhamdulillah…ternyata al Quran itu kaya dengan surat-surat yang bermakna.

(Amira, Kelas V SDIT Al Uswah)


Cerita diatas kukutip dari tulisan seorang anak SD kelas V. Subhanallah. Tulisannya sepertinya biasa saja. tapi aku benar-benar dibuat takjub dan sangat terkesan. saat masih sebelia itu, Amira telah sibuk menuliskan surah yang paling ia sukai dalam Al Quran. Lalu dengan lugas menceritakan poin-poin yang terkandung dalam surah tersebut. Ah, subhanallah. Kau tahu Amira, aku juga suka sekali dengan surah tersebut.


Oh iya, biar kutambahkan sedikit hal lagi tentang poin surat An Nisa. Tentang mahar, warisan, thalaq, para perempuan yang tidak boleh dinikahi oleh laki-laki, taat pada Allah, rasul dan ulil amri, perang di jalan Allah, kisah orang munafik, adab salam penghormatan, qasar sholat, sholat khauf, balasan kebajikan, dll. Sungguh, sangat kompleks sekali. Ya, karena perempuan itu sangat spesial.

(Apresiasiku atas tulisan Amira di atas)


Apresiasi. Apa yang kau pikirkan dari kata ini. Penghargaan. Kepada siapapun. Terkait kebajikan dan bahkan usaha kebajikan seseorang yang coba ia lakoni. Meskipun ia hanya seorang anak kecil yang sekali lintas mungkin tak memiliki pengaruh sedikitpun bagi kita.


Tapi, tahukah kau, bahwa apresiasi kita adalah pedomannya melangkah ke depan? Apakah akan tetap menyukai kebaikan atau melupakannya. Apakah akan tetap menyimpan kesan-kesan kebaikan diatas lembar-lembar kertas atau membuangnya. Apakah akan menjadikan kebaikan sebagai pilihan hidupnya? Atau lupakan semua. Ikuti saja arus yang paling deras. Dan semua selesai.


Apresiasi adalah penghargaan. Sederhananya begitu. Meski hanya dengan mengucapkan terima kasih karna si kecil telah membantu kita mengambilkan pena. Meski hanya dengan berkata: 'Nadiya baik deh mau bantu Amah'. Atau dengan senyum semanis gula saat si kecil membagi makananannya kepada temannya. Atau lagi, meski hanya dengan sapaan "hai cantik" saat si kecil melintas di hadapan kita. Percayalah, semua itu menunjukkan apresiasi kita. Dan yakinlah, ia pun sedang belajar mengapresiasi orang lain sejak dini.


Yakinlah, takkan berkurang wibawa hanya karena kita menghargai orang lain. Menghargai tindakannya, pemikirannya, nasehatnya, kritikannya dan perasaannya. Menghargai setiap usahanya untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Menghargai setiap lelucon yang dilontarkannya meski terasa garing. Hargailah setiap tawa. Pun jikalau akhirnya ada kisah yang menitikkan air mata. Hargailah apa-apa yang patut mendapat penghargaanmu. Karna bisa jadi ketepatan penghargaanmu adalah kebahagiaan bagi seseorang.


Siapa yang mampu membeli apresiasi? Tidak ada. Secanggih apapun global market di dunia ini nantinya, apresiasi tidak pernah dijual. Jika ada yang terang-terang menyebutkan mampu menjual dan menyebutkan harga nominal dari apresiasi, maka pastinya itu bukan apresiasi, itu kepalsuan. Karena sejatinya apresiasi itu dari hati. Maka, kau yang merasa telah dihargai, baiknya bisa membalas menghargai dengan penghargaan yang lebih baik atau yang sepadan.


Apresiasi itu milik siapa saja. Dia bisa diberikan kepada siapa saja. Mana peduli ia kaya atau miskin, tua atau muda, cantik atau biasa. Tapi tentu saja yang mendapat apresiasi itu selalu adalah orang-orang yang bergerak untuk perubahan, orang-orang yang teguh pada prinsipnya, orang-orang baik, orang yang sabar, orang yang bermanfaat bagi sesama, seorang ibu yang baik, istri yang sholihah, suami dan ayah yang mencari nafkah dengan halal, orang-orang yang menjaga kehormatan diri, anak-anak, pejabat yang adil, pekerja yang amanah, dll. Tentu, masih banyak kriteria lainnya.


Ya, semua berhak mendapatkannya. Semua kebaikan dan yang menjalani kebaikan berhak atas setiap apresiasi. Tidak main-main, bahkan mereka inipun telah mendapat apresiasi langit. Mereka adalah orang-orang beruntung yang diapresiasi langit dengan balasan yang lebih baik. Bahkan tak jarang apresiasi itu adalah surga.


Kecil dan sederhana saja awalnya. Hanya dari apresiasi. Tapi memang tak mudah memberikan apresiasi. Butuh jiwa yang lapang. Butuh pemahaman akan kebaikan. Butuh hati untuk mengapresiasi. Karna apresiasi tanpa hati pasti terasa basi.


(Sungguh Amira, terima kasih atas tulisanmu tentang surat An Nisa, aku jadi banyak merenung tentang banyak hal).

Tugumulyo OKI, 29 Juli 2012/8 Ramadhan

anak hujan

anak hujan
ceria dibawah sentuhan manis sang hujan