Pages

Selasa, 05 Agustus 2014

Jika Kemarin, Mengapa Sekarang?

Oleh: Rika Januarita Haryati


Jika kemarin kau hamburkan semerbak kemuning,
Mengapa hari ini kau hindari?

Jika kemarin kau kirim sekeranjang mawar,
Mengapa hari ini bahkan tiada ucapmu sepatahpun?

Jika kemarin kau mekarkan hatiku,
Mengapa sekarang kau biarkan merana?

Jika kemarin kau sebut-sebut namaku dengan merdu,
Mengapa kini tak terdengar suaramu?

Jika kemarin begitu,
Mengapa sekarang jadi begini?

Aduhai, haruskah kucabut mawar yang merona di taman?

Duhai, haruskah kugilas semua semangat yang menyala?

Awan, apakah kau percaya bahwa masih ada air yg kan kau bawa?

Sungguh, aku ingin terus percaya dan setia
Sebagaimana kau percaya dan terus setia.

Sungguh, hatiku telah berpasrah dan menyerah kepadaMu, duhai Rabbi..

Tugumulyo OKI, July 4, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

anak hujan

anak hujan
ceria dibawah sentuhan manis sang hujan